Foto : Surat pernyataan permohonan maaf yang tertuju kepada Bupati Ogan Ilir yang masih kosong identitasnya dan belum ditandatangani. (palpres.com)
OGAN ILIR, - Saat ini beredar di sosial media selebaran surat pernyataan permohonan maaf yang tertuju kepada Bupati Ogan Ilir yang masih kosong identitasnya dan belum ditandatangani oleh 109 tenaga kesehatan (nakes) RSUD Ogan Ilir yang dipecat Bupati beberapa waktu lalu.
Banyak pihak menilai, bahwa surat pernyataan tersebut seolah-olah akan mengambinghitamkan nakes yang dipecat, dan seakan-akan pihak nakes tersebut ditekan oleh oknum tertentu.
Apalagi jika membaca status akun facebook Yunita di grub OIMP yang isinya : "Nasib nakes yang dipecat sebanyak 109 sekarang terus mendapat tekanan dari pihat2 tertentu.. mereka di takuti jangan melapor ke hukum sbb berdampak pada diri mereka sendiri dan disarankan oleh oknum agar mereka mintak maaf saja. Kalau mau kerja kembali. Dan disuruh bikin surat pernyataan mintak maaf. Permintaan maaf mereka akan di pertimbangkan untuk di pekerjakan kembali..namun di yakini mereka dapat dipekerjakan kembali dengan melamar kembali.. bukan sebagai tenaga honor tapi TKS sebelum SK.pemberhentian di revisi dahulu.jadi permintaan maaf para tenaga medis ke Bupati akan sia sia saja", tulisnya.
Saat dikonfirmasikan langsung dengan salah satu nakes yang namanya ingin dirahasiakan, dia membenarkan perihal surat permohonan maaf ke Bupati tersebut.
"Iyo, itu memang surat permohonan maaf yang dibuat kawan-kawan nakes 109. Dak pacak lagi nak ambil tindakan apo, soalnyo mereka orang-orang lemah yang masih ingin begawe. Sayang dengan SK lamo, mau tak mau tepakso cak itu", tuturnya.
Saat ditanya apakah terpaksa atau tidak dalam membuat surat pernyataan permohonan maaf, ia mengatakan, pastinya terpaksa. "Tapi mungkin ado yang idak terpaksa, tapi kalau yang 109 saya raso tepakso galo. Denger curhatan mereka mau tak mau demi gawean, apo lah daya kami orang-orang lemah ini", lirihnya.
Dirinya juga berharap kepada Bupati Ogan Ilir bisa menerima semua nakes yang dipecat tersebut. "Kami berharap dengan adanya surat ini, semoga Bupati bisa menerima nakes 109 ini dan jangan ada yang tertinggal", harapnya.
Terpisah, Dirut RSUD Ogan Ilir, dr Roreta Arta Guna mengaku bahwa pihaknya tidak melakukan tekanan atau paksaan kepada pihak nakes yang dipecat untuk meminta maaf, apalagi membuat surat pernyataan. "Mereka yang datang minta maaf dengan saya", ujarnya singkat.
Roreta juga mengirimkan tulisan tujuan nakes yang datang kepadanya yang isinya :
- Meminta maaf dari lubuk hati paling dalam, masih ingin bekerja seperti biasa lagi.
- Mengakui kesalahan kemarin dan masih ingin bekerja lagi.
- Mereka datang bukan paksaan dari siap pun, ini dari hati pribadi menghadap Direktur.
- Mereka siap melayani pasien seperti biasa dan, pasien Covid-19.
(Sumber : palpres.com) @oganilirterkini
Link sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar