Home

Selasa, 29 September 2020

Aksi Nekat Mahasiswa Unsri Terobos Pengawalan Ketat Gubernur Sumsel

PALEMBANG, - Bermodalkan modul kajian konflik agraria di Indonesia, tiga orang mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) nekat menerobos pengawalan dan pengamanan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru.

Peristiwa tersebut terjadi usai Herman Deru menghadiri Rapat Paripurna DPRD Sumsel, pada hari Senin (28/9/20).

Saat hendak menuju mobil yang dikawal ketat para petugas pengawal, tiga orang mahasiswa Unsri bernama Bagas Pratama, Taufik Aziz dan Rima Melati berhasil menerobos pengawalan Gubernur Sumsel.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, awalnya ketiga mahasiswa tersebut mendekat sambil membawa berkas. Di mana berkas tersebut adalah modul kajian konflik agraria di Indonesia.

Setelah Gubernur Sumsel diwawancari para awak media, Bagas lalu mengacungkan tangan dan agak mendekat ke Herman Deru.

Bagas pun diawasi ketat para pengawal Gubernur Sumsel yang berjaga-jaga. Herman Deru ternyata menanggapi secara baik ke Bagas.

Usai mendapatkan respon positif, Bagas mengaku dirinya merupakan pengurus BEM Unsri yang sedang membantu penyelesaian konflik PTPN VII Cinta Manis dengan warga Desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir.

Bagas juga menanyakan, bagaimana kabar penyelesaian konflik menahun tersebut kepada Gubernur Sumsel. Di kesempatan tanya jawab yang singkat, Gubernur Sumsel pun memberikan jawaban singkat bahwa kasus tersebut telah diselesaikan.

"Kan sudah selesai kemarin, sudah ada kesepakatan plasma, sudah kita pertemukan," ujarnya.

Menanggapi jawaban itu, Bagas langsung membantah dan mengatakan bahwa konflik tersebut belum selesai dan belum mencapai kesepakatan penuh. Lalu Bagas menyerahkan modul kajian konflik agraria di Indonesia kepada Gubernur Sumsel.

Adapun modul kajian konflik agraria tersebut, disusun oleh pengurus BEM Unsri Bidang Politik dan Propaganda.

Saat menyerahkan modul tersebut, Bagas mengatakan bahwa konflik agraria di Indonesia khususnya di wilayah Sumsel, masih banyak yang belum terselesaikan.

"Ini kajian dari kami pak, mohon diterima. Bahwa saat ini masih banyak konflik agraria di Sumsel, yang belum selesai dan membutuhkan perhatian pemprov," ujar Bagas.

Selesai menyerahkan modul, Bagas meninggalkan kerumunan pengamanan dan pengawalan. Herman Deru pun langsung masuk ke dalam mobil diiringi Sekda Sumsel Nasrun Umar. (Sumber : mattanews.co) @oganilirterkini

Link sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar