PALEMBANG, - Satuan gugus tugas (Satgas) percepatan penanganan COVID-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) mengimbau agar masyarakat yang ingin melakukan perjalanan ke luar kota dalam rangka cuti bersama tidak perlu membawa keluarga yang lanjut usia (lansia).
"Libur panjang yang ditetapkan pemerintah tidak dipungkiri akan ada lonjakan wisatawan ke luar masuk satu provinsi. Walaupun sejumlah daerah mewajibkan wisatawan melakukan uji tes cepat COVID-19, kemungkinan penularan pasti ada. Sebaiknya cuti bersama ke luar kota jangan ajak lansia," ujar Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Yusri, Rabu (28/10/20).
Sebab menurutnya, cuti bersama atau libur panjang dari 28 Oktober hingga 1 November 2020, dipastikan ada kelompok keluarga yang membawa orang tua mereka, seperti kakek dan nenek. Padahal kita ketahui bersama, bahwa usia lanjut sangat rentan terjangkit virus corona.
"Usia 55 tahun ke atas menyumbang kematian kasus COVID-19 paling banyak di Sumsel karena imunitas cenderung rendah dibandingkan usia di bawahnya. Kalau anak-anak atau remaja yang positif harapan sembuhnya lebih tinggi karena ada imunitas," kata dia.
Yusri menerangkan, kondisi lansia cenderung memiliki penyakit bawaan seperti hipertensi dan diabetes. Keadaan seperti ini yang bisa membuat mereka drop atau daya tahan tubuhnya menurun dalam waktu cepat. Sehingga ketika waktu mereka kelelahan, virus corona dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
"Liburnya panjang lagi, dari awal pandemi awal sekitar akhir Februari atau masuk Maret, masyarakat kita sudah di rumah saja. Saya yakin pasti cuti bersama banyak yang berlibur, ditambah sekarang ke Lampung sudah cepat," terang dia.
Berdasarkan data yang diterima, per 27 Oktober 2020 kasus positif COVID-19 di Sumsel bertambah 43 kasus dari data sebelumnya, tanggal 26 Oktober 2020 sebanyak 1.444 kasus yang mayoritas terpapar merupakan masyarakat berusia 55 tahun ke atas.
"Atau mencapai 19,15 persen dari total 7.543 kasus konfirmasi positif," ujar Yusri.
Sedangkan angka kematian usia 55 tahun ke atas berjumlah 244 orang atau mencapai 59,8 persen dari total 409 kasus kematian di Sumsel, mayoritas memiliki penyakit bawaan serta datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi klinis berat.
Yusri melanjutkan, bahkan pihaknya banyak menemukan penularan kasus COVID-19 klaster keluarga, dan mayoritas terpapar awal dari orang tua kemudian menyebar ke anggota keluarga termasuk anak-anak. Meskipun tingkat kesembuhan tinggi, ia tetap meningkatkan jika tingkat penularan COVID-19 juga sangat besar.
Jadi sebaiknya masyarakat bijak saat berlibur dengan mengutamakan protokol kesehatan seperti tetap disiplin pakai masker di lokasi wisata, terutama anak-anak di bawah usia 17 tahun diimbau tidak berlibur tanpa pengawasan orang tua.
"Anak-anak cenderung merasa bebas di lokasi wisata, di satu sisi lokasi wisata itu rawan terjadi penularan COVID-19 contohnya lewat gagang pintu atau pegangan tangga," jelas dia.
Oleh karena itu pihaknya juga meminta pengelola wisata meningkatkan protokol kesehatan mengantisipisasi kunjungan yang membludak selama libur panjang serta diminta tegas kepada pengunjung yang melanggar protokol kesehatan. @oganilirterkini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar