Home

Sabtu, 18 September 2021

Gubernur Sumsel : Protokol Kesehatan di Sekolah Harus Diperketat

PALEMBANG, - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) meminta semua pihak tidak lengah mengawasi penerapan protokol kesehatan di sekolah yang menjalankan pembelajaran tatap muka.

Gubernur Sumsel, Herman Deru, meminta agar tidak ada cluster baru COVID-19 di lingkungan sekolah.

"Protokol kesehatan di sekolah harus ketat, semua pihak yang terlibat tidak boleh lengah. Harus fokus melihat perkembangan dan melakukan evaluasi setiap potensi penyebaran, Sumsel tidak boleh kecolongan," kata Deru, Rabu (15/9/21).

Deru bilang, meski semua kabupaten dan kota berada di zona kuning, namun protokol kesehatan harus tertib dan tidak menimbulkan dampak yang membahayakan kesehatan masyarakat.

"Pemprov terus berupaya berkoordinasi, memfokuskan sejumlah kebijakan agar tidak terjadi klaster baru. Kami juga meminta agar tidak menyerahkan semua pengawasan pada Satgas COVID-19," kata Deru.

Deru menyebut, pemahaman kelompok dewasa dan anak-anak yang akan masuk sekolah ini berbeda. Perlu edukasi yang mendalam dan pentingnya menjaga protokol kesehatan.

"Meski Sumsel masih terjaga, namun tetap tidak boleh lengah," katanya.

Herman Deru meminta dengan tegas seluruh pihak yang berada di lingkungan sekolah, baik itu guru, komite, termasuk para orang tua ikut menjaga penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Pihaknya meminta agar bersama-sama mentaati ketentuan dan aturan, sehingga tidak menimbulkan klaster baru.

Herman Deru berharap, ada penurunan level saat kebijakan PPKM di luar Jawa Bali berakhir pada 20 September mendatang. Sehingga, masyarakat bisa bebas beraktivitas dengan protokol kesehatan yang keta.

"Kami ingin semua aspek tumbuh, baik itu ekonomi, sosial dan dengan kesehatan yang terjaga," jelasnya.

Lesty Nurainy, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel mengatakan terkait dengan vaksinasi di Sumsel, pihaknya juga terus berupaya mengejar target dengan ketersediaan vaksin yang ada.

"Saat ini, vaksinasi dosis 1 telah disuntikkan pada 1.437.548 orang atau 22,81 persen. Dosis 2 sebanyak 818.002 orang atau 12,98 persen san dosis 3 untuk para nakes telah mencapai 55,79 persen atau 27.340 orang," katanya. @oganilirterkini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar