Home

Jumat, 17 September 2021

Orang Tua Ramai-ramai Tarik Anak Dari Ponpes, Takut Jadi Korban Predator

OGAN ILIR, - orang tua wali murid bakal beramai-ramai menarik anaknya dari ponpes yang berada di Desa Talang Pangeran Ulu Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir, pasalnya mereka takut menjadi korban predator selanjutnya.

Seperti yang diutarakan wali murid Des, Kamis (16/9/21). Menurutnya anaknya sudah bersekolah di ponpes tersebut lebih dari 3 tahun, meski sang predator J (22th) sudah ditangkap anggota polisi, namun ia tetap khawatir jika anaknya bersekolah di ponpes tersebut.

"Saya takut saja kalau jadi korban predator, saya mau ambil anak saya dari ponpes itu. Mau saya pindahkan ke sekolah biasa saja, tidak usah belajar disini. Kalau soal mengaji mau saya suruh ke ustazah saja," jelasnya.

Menurutnya seharusnya pihak ponpes lebih terbuka kepada wali murid, kepada wartawan, harusnya secara jelas memberikan keterangan, jangan terkesan menutupi.

"Ini bukan aib, ini sudah ada tersangka artinya sudah ada pelaku yang berbuat. Korbannya banyak anak-anak lagi, otaknya dimana? Coba kalau anak dia yang disodomi, apa reaksinya? Bagaimana masa depannya?. Harusnya bilang saja kalau memang predator pedofil J itu pernah mengajar disini, dan kami tidak tahu kalau pelaku adalah predator dan sudah kami pecat, persoalan sudah diserahkan kepada pihak berwajib. Jangan jawabnya ini aib sebagai umat islam harus menutupi aib sesama muslim. Gila itu! Mengatasnamakan sesama muslim, kalau salah ya katakan salah saja, jangan terkesan menutupi. Takut sekali kalau hilang murid, padahal pastilah orang tua was-was menyekolahkan anaknya disitu, otomatis menarik anaknya," tegasnya.

Senada Des, wali murid lainnya Agus mengatakan hal yang sama. "Pokoknya saya mau ambil anak saya, mau saya pindahkan sajalah. Padahal banyak harapan saya menyekolahkan anak disitu, tapi kok malah begini. Ya saya pindahkan ke ponpes lainnya sajalah yang lebih terakreditasi dan terjamin mutunya," jelasnya.

Sebelumnya juru bicara Ponpes tempat J mengajar Masrowi menyatakan ketidaksedianya untuk menerangkan dan menjelaskan berkaitan dengan oknum guru dan peristiwa tersebut.

"Saya disini tidak diperkenankan untuk menyampaikan apapun terkait prihal ini. Terkait hal itu biarlah itu menjadi urusan kami, urusan internal kami, biarlah pertanggungjawaban kami tidak hanya sampai di sini juga di akherat nanti. Intinya apa yang menjadi tanggung jawab kami itu yang akan kami kerjakan. Ini aib tolong jangan diumbar," jelasnya.

Bahkan dirinya cenderung melindungi dan menjaga nama baik sang predator. Dirinya pun menyampaikan sebagai sesama muslim seharusnya kita harus sama-sama menjaga nama baik.

"Etika kita sebagai sesama umat muslim harus saling menjaga nama baik. Berkaitan peristiwa ini silahkan saudara gali di tempat lain seperti sumbernya di Polda Sumsel. Kami disini lembaga dakwah bukan lembaga bisnis," katanya.

Ia pun keberatan dikarenakan jangan sampai para santri di terpa isu yang tidak terkait dengan mereka dan agar dapat fokus dalam mengenyam ilmu.

"Jadi harapan kami, mari kita jaga anak kita sebaik mungkin dan kami juga akan bertanggung jawab untuk anak-anak yang di titipkan di sini," jelasnya. @oganilirterkini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar