Home

Selasa, 23 November 2021

Korban Penembakan di Pasar Meranjat Ogan Ilir Pasang Selang di Perut, Tiga Bulan Kasus Belum Terungkap

DK, korban penembakan di Pasar Beti Meranjat pada 21 Agustus lalu, hingga kini masih menjalani perawatan di rumahnya di Desa Sakatiga Kecamatan Indralaya Ogan Ilir

OGAN ILIR, - Korban penembakan di Pasar Beti Ogan Ilir beberapa waktu lalu, hingga kini hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Korban penembakan bernama DK (27th), merupakan seorang pedagang ayam potong.

Dia ditembak saat baru tiba di Pasar Beti Desa Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan, pada 21 Agustus lalu sekira pukul 06.00.

Saat ditemui di rumahnya di Desa Sakatiga Kecamatan Indralaya, DK mengaku sama sekali tak beranjak dari rumah sejak peristiwa tersebut.

"Kejadian itu sudah tiga bulan. Saya belum keluar rumah lagi, takut," kata DK kepada wartawan, Sabtu (20/11/21).

Setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di RSUP Mohammad Hoesin Palembang, DK diperbolehkan pulang ke rumah.

Sekitar satu bulan kemudian, DK kembali dirawat di RSUP Mohammad Hoesin selama 20 hari.

"Di RSUP, saya dipasang selang di dalam perut. Mungkin karena usus saya luka, jadi dipasang selang ini untuk bantu proses pencernaan," ujar DK.

Menurut pria lajang ini, rasa sakit bekas tembakan masih terasa hingga sekarang.

DK mengaku ditembak dari belakang atau di bagian pinggang kiri, hingga hampir tembus ke perut.

Sesekali, DK merasakan nyeri tiada tara di bagian pinggang maupun perut.

"Kadang nyeri. Apalagi sekarang ini, sering sakit di bagian perut yang dipasang selang," tutur DK.

Selain trauma, kondisi DK yang saat ini hanya dapat terbaring, memang tak memungkinkan untuk bepergian ke luar rumah termasuk mencari nafkah.

"Cari uang jualan di pasar ya belum bisa. Bisa lihat sendiri kondisi saya sekarang," ujar DK melayani wawancara sambil duduk di atas tempat tidurnya.

DK berharap polisi dapat segera menangkap pelaku penembakan terhadap dirinya. Dia tak ingin peristiwa serupa terjadi lagi, jika pelaku belum ditangkap.

"Kalau pelaku ditangkap, baru lega juga walaupun kondisi belum membaik betul," kata DK.

Sementara polisi kini masih mengidentifikasi para pelaku penembakan yang diperkirakan berjumlah dua orang.

Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy beberapa waktu lalu mengatakan, polisi terus bekerja namun juga hati-hati dalam mengungkap kasus ini.

"Kami memerlukan alat bukti yang tajam. Karena sampai dengan saat ini sudah ada yang mengarah, namun itu kalau kita lakukan upaya represif, takutnya terbantahkan," kata Yusantiyo kepada wartawan, belum lama ini. @oganilirterkini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar