OGAN ILIR, - Plt Kepala Dinas Sosial Ogan Ilir, Bahrus Syarif saat ditemui diruang kerjanya mengungkapkan tentang banyaknya E-Warung BRI link penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang tersebar di 16 Kecamatan Kabupaten Ogan Ilir yang diduga melakukan kecurangan dalam pembagian sembako BPNT.
"E-Warung BRI Link yang ada rekomendasi dari Dinas Sosial Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 80 saja, sedangkan yang membagikan sembako BPNT hingga 100 lebih," ungkapnya, Jumat (24/12/21).
Dikatakannya, menindaklanjuti hasil Monitoring dan Evaluasi Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dilakukan oleh tim monitoring Dinas Sosial Kabupaten Ogan Ilir yang didampingi oleh Satuan Reskrim Polres Ogan Ilir pada tanggal 15 Desember 2021, sesuai dengan peraturan Presiden RI nomor 63 tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 5 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Program Sembako (PPS).
"Dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut kami menemukan ada sebagaian E-Warung sembako BPNT tidak memiliki rekomondasi dari Dinas Sosial Kabupaten Ogan Ilir, Sebagai E-Warung tidak memenuhi persyaratan yang diinginkan oleh Pedoman umum pelaksanaan BPNT," ujarnya.
Disebutkan, E-Warung dimaksud dinilai tidak memenuhi persyaratan seperti, menggunakan timbangan tidak standar, Isi E-Warung tidak memenuhi unsur yang diwajibkan sebagaimana yang dikehendaki, Tidak ada dokumen sebagai E-Warung yang di tunjuk, KPM menerima sembako sudah di paketkan serta Juklak E-Warung sembako BPNT yang harus di penuhi, yaitu, Karbo Hidrat, Unsur Hewani, Unsur Nabati dan Unsur vitamin dan Mineral, Beras, Daging, Ikan, Telur, Kacang-Kacangan, tahu, tempe, buah-buahan dan sayur Mayur (bawang), terangnya.
Lanjut Bahrus Syarif hasil temuan poin tersebut agar menjadi pedoman sebagai e-warung BPNT Bansos RI tersebut, maka Dinas Sosial akan merekomondasikan kepada BRI sebagai Himbara untuk mencabut izin sebgai E-Warung / E-BRILINK, tegasnya. @oganilirterkini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar