Home

Minggu, 09 Januari 2022

Picu Kecelakaan Maut, Tol Palembang-Lampung Dikeluhkan Berlubang-Gelombang

Kecelakaan maut terjadi di ruas Tol Palembang-Lampung. Seorang mahasiswa tewas akibat mobilnya mengalami kecelakaan usai menghindari jalan berlubang

OGAN ILIR, - Seorang mahasiswi, Febi Khairunnisa (21th), tewas setelah mobil yang dikendarainya mengalami kecelakaan karena menghindari lubang di ruas Tol Palembang-Lampung Km 362 (Tol Palembang-Kayu Agung).

Sebelum korban tewas, warga sudah banyak mengeluhkan kondisi jalan tol yang banyak lubang.

"Sebelumnya kan pernah saya sampaikan, jalan tol ini memang tak layak dilalui, lubangnya di mana-mana, gelombangnya di mana-mana, kan akhirnya sampai ada korban jiwa seperti itu. Seharusnya pihak pengelola tol itu peka," kata seorang sopir truk lintas Jawa-Sumatera, Banu Indra (40th), Sabtu (8/1/22).

Pria yang sebelumnya mengeluhkan kondisi tol tersebut mengaku, awalnya ia memang sudah menduga kejadian kecelakaan maut seperti yang dialami mahasiswi itu pasti akan terjadi.

Dia mengatakan pihak kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub), harus segera melakukan evaluasi.

"Saya tidak heran atas peristiwa itu. Tidak bisa menyalahkan sopirnya, toh memang kondisi jalannya yang tidak layak. Katanya mau diperbaiki kemarin, tapi apa, itu masih ada lubangnya. Apanya coba yang diperbaiki, parah. Pihak keluarga korban bisa saja menuntut kalau kejadiannya seperti itu," ungkap pria warga Banyuasin, Sumsel, tersebut.

"Sudah, diganti saja pengelolanya, kenapa kok dipertahankan? Sudah jelas-jelas gagal mengelola jalan tol itu. Malu-maluin kan. Jalan berbayar yang katanya bebas hambatan kok gitu," tuturnya.

Hal senada disampaikan Ketua Komunitas Sopir Truk RST Sumsel, Apriyadi. Dia mengatakan ruas tol tersebut merupakan tol paling ekstrem yang pernah dilalui.

"Wah kalau tol itu memang tol paling ekstrem. Tak layaklah dilalui. Semua sopir dari Jawa rata-rata ngakunya sama, ada yang patah as roda, ada yang patah per, banyaklah segala macam kendala di tol itu. Intinya, tol itu tol paling ekstrem yang pernah kami lalui. Sudah bayarnya mahal, tapi kondisi jalannya parah banget," ungkap Apriyadi terpisah.

Waskita Sriwijaya Tol selaku pengelola belum memberi respons saat dimintai konfirmasi. Begitu juga pihak Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub juga belum memberi respons. oganilirterkini.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar