Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ogan Ilir, Wilson Effendi, saat berbincang kepada wartawan belum lama ini
OGAN ILIR, - Tenaga honorer akan dihapus dari instansi pemerintah dan rencananya kebijakan ini akan berlaku mulai tahun 2023.
Tahun ini pun pemerintah mengumumkan hanya akan merekrut Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan meniadakan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Di Ogan Ilir, ada ribuan honorer yang bekerja di instansi pemerintah.
"Di Ogan Ilir tercatat ada 5.652 tenaga honorer," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ogan Ilir, Wilson Effendi, Sabtu (22/1/22).
Jumlah honorer ini disebut Wilson lebih banyak dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berjumlah 4 ribu orang lebih.
Mengenai rencana penghapusan honorer dari instansi pemerintah, Wilson mengatakan, Pemkab Ogan Ilir masih menunggu instruksi dari pusat.
"Karena ini rencana, kami masih menunggu kebijakan lebih lanjut seperti apa," ujar Wilson.
Jika penghapusan honorer dilakukan tahun depan, Wilson yakin pemerintah akan menyertakan kebijakan ini dengan solusi bagi honorer yang terancam kehilangan pekerjaan.
"Makanya kita tunggu kebijakan selanjutnya bagaimana, teknisnya seperti apa. Kan tidak serta-merta langsung dihapus," kata Wilson.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini Pemkab Ogan Ilir tak lagi menambah jumlah tenaga honorer, karena jumlah yang ada sudah cukup.
Bahkan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Ogan Ilir, disebut Wilson sedang menyeleksi tenaga honorer yang masih dibutuhkan.
"Honorer tidak nambah dan masing-masing OPD sedang menyeleksi mana (honorer) yang tetap diberdayakan dan mana yang tidak," ungkap Wilson.
Dengan adanya rencana pemerintah di tahun depan, sebagian honorer di Pemkab Ogan Ilir mengaku hanya bisa pasrah.
"Kalau honorer mau dihapus, saya hanya bisa menghadap ke kiblat (salat) saja. Pasrah tapi ada bingung juga," kata seorang honorer di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Ogan Ilir yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, pendapatan sebagai honorer saat ini pun membuatnya harus mengencangkan ikat pinggang, apalagi di masa pandemi.
Jika memang rencana tersebut direalisasikan tahun depan, pria yang sudah berkeluarga dan memiliki satu anak ini berharap pemerintah tetap memperhatikan nasib masyarakat yang berpendapatan rendah, termasuk para honorer.
"Saya berharap yang terbaik saja. Mudah-mudahan pemerintah juga kasih program atau kebijakan yang berpihak untuk para honorer," ucapnya. oganilirterkini.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar