Home

Kamis, 24 Februari 2022

Minyak Goreng Langka dan Harganya Naik, DPRD Ogan Ilir Desak Pemda Lakukan Sidak

Anggota DPRD Kabupaten Ogan Ilir, Husnul Anam menyoroti kelangkaan minyak goreng di Ogan Ilir

OGAN ILIR, - Anggota DPRD Kabupaten Ogan Ilir, Husnul Anam mendesak pemerintah serta aparat penegak hukum untuk melakukan langkah-langkah konkret sebagai upaya mengatasi kelangkaan minyak goreng (migor).

Langkah konkret dimaksud yakni melakukan inspeksi mendadak atau sidak, baik terhadap toko-toko besar maupun kepada pengepul atau penampung migor yang ada di perkampungan.

"Selain itu, bagaimana upaya pemerintah agar masyarakat ini dapat memenuhi kebutuhan terhadap migor. Karena kan ini adalah kebutuhan primer bagi masyarakat," kata Husnul ditemui gedung DPRD Ogan Ilir, Tanjung Senai, Rabu (23/2/22).

Apalagi katanya, Indralaya adalah kota santri yang banyak terdapat pondok pesantren.

Artinya kebutuhan minyak goreng jauh lebih besar, sedangkan minyak goreng dengan harga murah yang mendapatkan subsidi hanya satu sachet atau dua liter saja.

"Dengan subsidi hanya satu sachet itu tentu tidak akan cukup, sedangkan para santri ratusan bahkan ribuan. Kalau bisa ada peruntukan khusus untuk pesantren," terangnya.

Husnul pun mendesak aparat penegak hukum jika memang ada toko atau oknum yang melakukan penimbunan terhadap migor agar dilakukan tindakan refresif atau sanksi tegas agar timbul efek jera.

"Kalau terindikasi, lakukan pemanggilan, di berikan punishment (hukuman) agar mereka jera. Karena penimbunan ini adalah perbuatan kriminal," terangnya.

Sebagai anggota legislatif, Husnul mengaku siap sedia jika diajak untuk melakukan sidak terutama kepada pedagang rumahan yang terindikasi melakukan penimbunan migor.

"Saya berharap semua pihak yang terkait baik itu DPRD, Polisi, Pol PP serta pihak terkait lainya melakukan upaya pemantauan, sidak dan lain sebagainya untuk mengatasi kelangkaan migor Ini," pintanya.

Dilanjutkan Husnul, migor curah yang biasa dibeli masyarkat menengah ke bawah pun saat ini sudah nyaris hilang dari pasaran.  Padahal, Indonesia khususnya Sumatera Selatan adalah penghasil terbesar komoditas buah sawit.

"Kita berharap ada solusi terbaik untuk masyarakat secepatnya," terangnya.

Menanggapi kelangkaan dan naiknya harga migor, Wakil Bupati Ogan Ilir Ardani mengatakan, sebelumnya pihaknya telah melakukan operasi pasar.

Hanya saja operasi pasar itu baru dilakukan di Pasar Indralaya saja.

"Terkait usul Pak Husnul Anam tadi akan kita tidaklanjuti dan akan secepatnya dibawa ke meja rapat agar kelangkaan minyak goreng ini dapat segera teratasi," kata Ardani.

Kalau dirasa masih terjadi kelangkaan migor ini, maka tidak menutup kemungkinan Pemkab Ogan Ilir akan melakukan sidak agar kelangkaan itu dapat teratasi.

"Kalau masih ada kelangkaan maka kita akan upayakan untuk melakukan sidak," tukasnya. oganilirterkini.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar