Home

Minggu, 29 Mei 2022

Diduga Jadi Korban Pelecehan, Mahasiswa Datangi Polda Sumsel

Para mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri di Palembang mendatangi Polda Sumsel, untuk mengklarifikasi laporan mereka terkait dugaan pengeroyokan, pelecehan seksual dan perundungan saat mereka mengikuti suatu perkumpulan daerah. (Sumber : palpres.com)

PALEMBANG, - Saat ingin mengikuti suatu perkumpulan daerah asal, sejumlah mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri di Sumatera Selatan (Sumsel) justru diduga menjadi korban pengeroyokan, pelecehan seksual dan perundungan. Akibatnya, mereka mendatangi Polda Sumsel.

Diketahui, bahwa sebelumnya heboh sebuah curhatan sejumlah mahasiswa tersebut melalui media sosial twiter yang mengaku telah menjadi korban kekerasan, perundungan dan pelecehan seksual oleh kakak tingkatnya yang tergabung dalam perkumpulan mahasiswa daerah.

Mahasiswa yang menjadi korban pun mendatangi Polda Sumsel, untuk menindak lanjuti laporan yang mereka buat di Polres Ogan Ilir pada Februari 2022 lalu.

"Kami datang untuk menindaklanjuti laporan kami progresnya bagaimana," ujar MG (22th), salah satu korban, Sabtu (28/5/22).

Kejadian itu bermula saat mereka ditawarkan sejumlah bantuan oleh perkumpulan mahasiwa tersebut, seperti bantuan pengurasan berkas, verifikasi dan tempat tinggal, namun buktinya yang mereka dapatkan malah perlakuan yang tidak wajar.

"Perlakukan yang kami dapatkan yakni ditendang, ditampar, dibentak, bahkan mendapatkan perlakuan pelecehan. Seperti disuruh mencabut bulu kemaluan temannya, lalu disuruh menebak ganjil atau genap," katanya.

Perlakuan tersebut, didapatkannya diluar lingkungan kampusnya. "Perlakukan itu saya dapatkan di kos-kosan, yang memang dijadikan tempat oleh perkumpulan mahasiwa tersebut pada tahun 2019 yang lalu," bebernya.

Perlakuan yang sama juga diterima oleh A (22th), seorang perempuan yang juga mengaku menjadi korban kekerasan, namun dia mengalami perlakuan tersebut pada tahun 2018 lalu.

"Awalnya saya disuruh menghafal biodata masing-masing senior, namun saat ditanya saya salah menjawab kemudian saya akan disiksa oleh kakak tingkat saya," jelasnya.

Ia berharap dengan mendatangi Polda Sumsel ini, diharapkan akan ada tindak lanjut agar tidak sampai ada lagi kekerasan, perundungan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab terhadap mahasiswa baru. oganilirterkini.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar