Home

Selasa, 31 Mei 2022

Lewati Jembatan Besi, Truk Masuk ke Sungai di Tanjung Raja OI, Satu Orang Terluka

Truk muatan terjerumus ke sungai saat melintas di sebuah jembatan besi yang rapuh di Desa Siring Alam Kecamatan Tanjung Raja Ogan Ilir, pada Senin (30/5/2022) siang sekira pukul 13.30 WIB. (Sumber : tribunsumsel.com)

OGAN ILIR, - Kecelakaan tunggal terjadi di Desa Siring Alam Kecamatan Tanjung Raja Ogan Ilir.

Sebuah truk muatan dengan plat nomor BG 8645 TB terjerumus ke sungai saat melintas di sebuah jembatan besi yang rapuh di desa tersebut.

Saksi mata menuturkan, truk terjerumus dengam posisi kepala truk menghadap ke atas.

"Tadi kejadiannya sekitar jam 13.30. Waktu truk lewat, tiba-tiba plat lantai jembatan yang dilewati ban belakang ambruk," kata Supendi, seorang saksi mata, Senin (30/5/22).

Supendi yang sedang mengemudikan perahu, lalu bergegas menuju TKP. Dia pun berenang ke arah truk terjerumus dan menyelamatkan dua orang pengendara.

"Sopir selamat. Tapi satu orang lagi temannya luka di kepala berdarah-darah, bercak darah masih ada di mobil. Korban dibawa ke (RSUD Ogan Ilir) Tanjung Senai," ungkap Supendi.

Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal ini, namun satu dari dua orang pengendara truk bernama Rusdi (35 tahun) kritis karena mengalami luka berat di kepala.

"Sopir selamat. Tapi satu orang lagi temannya luka di kepala berdarah-darah, bercak darah masih ada di mobil. Korban dibawa ke (RSUD Ogan Ilir) Tanjung Senai," ungkap Supendi.

Sementara sopir truk bernama Kadir mengaku tak bisa mengendalikan kendaraannya begitu truk terungkit ke belakang.

"Kejadiannya cepat sekali. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," ujarnya.

Sebuah alat berat kini telah tiba di TKP untuk mengevakuasi truk.

Supendi menyebut truk yang masuk sungai hendak melaju menuju lokasi perbaikan jalan yang menghubungkan Desa Siring Alam dengan desa lain di Kecamatan Tanjung Raja.

Adapun material muatan truk dibeli dari uang hasil patungan warga Siring Alam yang ingin memperbaiki jalan secara swadaya.

"Kami warga desa menyisihkan uang seikhlasnya. Ada yang Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, Rp 15 ribu untuk beli batu koral," ungkap Supendi.

Warga juga menyewa jasa truk angkutan untuk mengangkut material perbaikan jalan.

"Eh malah materialnya masuk sungai, tidak jadi perbaikan jalan. Padahal kami susah-payah urunan uang," ujar Supendi. oganilirterkini.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar