Angsoko saat menggiring sapi peliharaannya masuk ke kandang di tempat peternakan di Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Kamis (12/5/22) petang
OGAN ILIR, - Foot and Mouth Disease (FMD) atau lebih dikenal dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai mengancam hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing dan domba.
Di Ogan Ilir, belum terkonfirmasi ada kasus PMK yang menyerang khususnya hewan ternak.
Namun kabar penyakit menular bersifat akut yang disebabkan virus ini membuat sebagian peternak di Ogan Ilir resah.
Seperti di Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu, sejumlah peternak sapi mengaku telah mendengar wabah PMK lewat media massa.
"Saya dengar juga di berita soal itu (PMK). Tapi kan belum sampai sini (Ogan Ilir) ya," kata Angsoko, seorang peternak sapi di Tanjung Atap, Kamis (12/5/22) petang.
Ang, nama panggilannya, berharap wabah ini dapat segera diantisipasi oleh pemerintah khususnya Pemkab Ogan Ilir.
Mengingat puluhan ekor sapi yang dipelihara Ang, dilepaskan setiap hari untuk mencari makan di padang rumput.
"Sapi-sapi saya ini setiap hari, pagi dilepas dan pas mau magrib baru pulang. Kalau ternyata penyakit itu ada dan entah dari mana, repot juga," ujarnya.
Pria 63 tahun yang telah beternak sapi selama lebih dari 40 tahun ini mengaku telah menghadapi berbagai kondisi saat hewan ternak terserang penyakit.
Namun untuk PMK, Ang mengaku tak tahu seberapa ganas penyakit ini dan seberapa besar dampaknya.
"Yang namanya hewan ternak pasti ada-ada saja saat sedang tidak fit, demam, pasti ada. Kalau penyakit yang heboh sekarang ini harus cepat dicegah. Takutnya heboh seperti Corona," kata Ang.
Sebagai petani tradisional, Ang hanya bisa melakukan upaya menjaga sebisa mungkin agar sapi peliharaannya dalam kondisi sehat.
"Yang paling penting itu jaga kebersihan dan suasana kandang sapi karena mempengaruhi tingkat stres. Dan juga selanjutnya, saya mau lebih mengawasi makanan dan minuman hewan ternak. Paling itu," kata dia. oganilirterkini.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar