OGAN ILIR, - Prihatin dua pasangan suami istri (Pasutri) bersama putra semata wayang yang berusia 7 tahun, tinggal ditempat yang tidak layak huni dan terpencil.
Warga Dusun II Desa Sribanding Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir ini, tinggal disebuah gubuk reot beratapkan dan berdinding daun nipah yang sudah bolong-bolong karena rusak dimakan usia.
Ketika hujan turun, mereka bertiga harus berbasah-basahan, karena tidak ada tempat tinggal lain, angin malam sepertinya sudah tidak dirasakan lagi begitu pula ketika terik matahari menyinari gubuk deritanya, harus pasrah dengan keadaan.
"Kami sudah lama tinggal disini, kalau pondok ini kami buat sendiri, tapi tanahnya kami menumpang," kata Nuraini (45th) ketika kedatangan anggota Bhabinsa Kodim 0402 OKI-OI, karena mendapat laporan dari masyarakat, ada salah satu warga yang butuh perhatian dari Pemkab Ogan Ilir.
Nuraini mengatakan, bahwa mereka sudah lama menetap disana dengan menumpang lahan orang lain, "Inilah kondisi tempat tinggal kami, atapnya sudah bocor semuanya Pak, mau diperbaiki tidak ada uang," keluhnya.
Sedangkan bantuan PKH yang diterimanya setiap tiga bulan sekali, dirasakan tidak mencukupi, "Kalau BLT kami tidak dapat, Cuma mendapat bantuan dari PKH itupun diterima 3 bulan sekali," tuturnya.
Nuraini berharap, agar nasib mereka mendapat perhatian dari Pemerintah setempat untuk bisa memperbaiki tempat tinggalnya, "Bagaimana mau membeli atap rumah Pak, untuk makan saja kami susah," ucap Nurani sambil menghela napas.
Suami Nurani sendiri tidak bekerja, maklum karena sudah lama sakit, "Kami Pasrah Pak, kalau-kalau ada yang peduli dengan kami," ucapnya.
Pabung Mayor Infantri Jauhari mengatakan, membenarkan kalau salah satu anggota Bhabinsanya telah mendatangi tempat tinggal Nurani, "Kita sangat prihatin dengan kondisi pasangan suami-istri, semoga ada perhatian dan uluran tangan dari pemerintah," harapnya. oganilirterkini.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar