Home

Minggu, 28 Juli 2024

Tari Mapak Raje Ogan Ilir, Tradisi Penyambutan Raja dan Tamu Agung

Tarian Mapak Raje yang diperakan oleh siswa SMAN 1 Indralaya Utara Ogan Ili dalam sebuah kegiatan. (Sumber : oganilir.co)

OGAN ILIR, - Dikutip dari oganilir.co , Tarian Mapak Raje sudah dikenal sejak tahun 2005, setahun setelah terbentuknya Kabupaten Ogan Ilir, Hanya saja Tarian ini ternyata banyak belum dikenal oleh masyarakat luas, termasuk makna dari Tari Mapak Raje Tersebut.

Bumi Caram Seguguk julukan Kabupaten Ogan Ilir di Sumatera Selatan terkenal dengan segudang kearifan lokal yang sangat melekat dengan ciri khas daerah tersebut.

Salah satu kesenian dari Ogan Ilir yakni Tari Mapak Raje yang biasa dipertunjukkan pada pergelaran acara yang diadakan oleh lembaga, institusi pemerintahan maupun swasta.

Meski sering ditampilkan di berbagai pertunjukan seni, masih banyak masyarakat Ogan Ilir yang belum mengetahui asal-usul Tari Mapak Raje.

Tari Mapak Raje merupakan tarian yang biasa dibawakan pada saat acara tertentu sebagai pembuka sekaligus sambutan kepada raja maupun tamu kehormatan.

Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Ogan Ilir, Drs. Khairul Kaswan menjelasan, Tari Mapak Raje diciptakan pada tahun 2005 oleh Nasrullah.

"Kate 'Mapak' artinya menyambut. Sedangkan 'Raje' adalah raja. Tari Mapak Raje untuk menyambut kedatangan raja maupun tamu kehormatan di Ogan Ilir," terang Kaswan.

Tari Mapak Raje berawal dari kesepakatan enam Kecamatan di Ogan Ilir yakni Indralaya, Tanjung Batu, Rantau Alai, Tanjung Raja, Pemulutan dan Muara Kuang.

Keenam kecamatan tersebut memiliki sejumlah kesamaan terkait budaya dan karya seni.

"Seperti kata 'Mapak' yang dipakai di Kecamatan Indralaya khususnya di Sakatiga. Kemudian di Muara Kuang juga," jelas Kaswan.

Pada Tari Mapak Raje, penari utama membawa tepak sirih dan penari lainnya membawa mangkuk berisi bunga, ramuan untuk dikunyah tamu.

Kemudian disusul gerakan baris berbanjar ke depan dari para penari.

Gerakan ini diambil dari olahraga tradisional di Ogan Ilir yakni lomba bidar di sungai.

Properti yang dibawa penari adalah perhiasan kuningan hasil kerajinan masyarakat Tanjung Batu.

"Dalam mangkuk kuningan ada bunga untuk ditabur. Di samping agar harum, juga menceritakan kerajinan merangkai bunga untuk marhabah dari Desa Lubuk Sakti di Kecamatan Indralaya," papar Kaswan.

Songket yang dipakai para penari Mapak Raje berjumlah 12 orang itu adalah hasil kerajinan enam kecamatan tersebut.

Kemudian tanjak warna kuning yang dipakai di kepala penari merupakan kerajinan masyarakat Tanjung Batu.

"Penarinya 12 orang. Ada dua orang pegang tombak dan satu orang pegang payung yang tujuannya untuk mengawal penari utama," jelas Kaswan.

Lebih lanjut dijelaskannya, aransemen musik Tari Mapak Raje dirancang oleh seorang bernama Subhi alias Iik, Owner Orgen Tunggal (OT) Mahkota dan Anugerah.

Sementara pencipta tarian tersebut adalah Nasrullah yang juga aktif sebagai pengurus Dewan Kesenian Ogan Ilir.

Selain dipertunjukkan di acara penyambutan tamu kehormatan, Tari Mapak Raje dapat dilihat pada acara pernikahan.

"Masyarakat yang menggunakan Tari Mapak Raje pada acara pernikahan boleh saja. Karena pengantin merupakan raja sehari," kata Kaswan. oganilirterkini.co.id

Artikel ini telah tayang di oganilir.co dengan judul : Tari Mapak Raje Ogan Ilir, Tradisi Penyambutan Raja dan Tamu Agung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar